HABITAT
Kumbang tanduk hidup di hutan hujan dimana terdapat banyak batang
pohon mati yang dapat dijadikan sarang sekaligus sumber makanan larva mereka.
Kumbang tanduk dapat ditemukan hampir di semua benua mulai dari Asia,
Australia, Amerika, hingga Eropa.
Di alam terbuka, kelelawar, tikus, burung, dan rakun adalah musuh
alami kumbang tanduk.
METAMORFOSIS
Kumbang tanduk menjalani proses metamorfosis sempurna dengan 4
tahap: telur, larva, kepompong, dan imago. Lama proses metamorfosis pada
kumbang badak atau kumbang tanduk bervariasi tergantung spesies dan lingkungan.
Di Indonesia yang beriklim tropik, proses metamorfosis kumbang badak
berlangsung cenderung lebih cepat dibanding spesies kumbang badak dari negara
dengan 4 musim.
Telur
Induk betina biasanya meletakkan sekitar 50 butir telur berwarna putih dengan
ukuran diameter 3 mm pada tempat yang aman seperti batang pohon mati atau di
dalam tanah. Setelah 2 minggu telur-telur akan menetas menjadi larva yang
bentuknya mirip ulat berwarna pucat, dengan 3 pasang kaki di bagian depan tubuhnya.
Larva
Larva kumbang tanduk di beberapa daerah biasa disebut uret. Uret yang baru
menetas berwarna putih dan akan terus tumbuh membesar dan berganti kulit dua
kali sebelum menjadi pupa/kepompong. Uret besar yang siap menjadi kepompong
berwarna putih kekuningan, dengan warna bagian ekor agak gelap dan warna kepala
merah kecoklatan. Uret berukuran panjang 7-10 cm dan terdapat bulu-bulu pendek
di sekujur permukaan tubuh. Stadium larva berlangsung selama 4-5 bulan.
Larva kumbang tanduk merupakan sumber protein tinggi (40%).
Kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam (20%), daging
sapi (18%) atau telur ayam (13%).
Kepompong
Ukuran kepompong lebih kecil dari larvanya (5-8 cm). Terjadi 2
fase pada tahap ini, fase pertama berlangsung selama 1 bulan, merupakan
perubahan larva menjadi pupa, dan fase kedua berlangsung selama 3 minggu,
merupakan perubahan pupa menjadi dewasa.
Kepompong dari kumbang tanduk berwarna kemerahan dan memiliki
bentuk menyerupai kumbang dewasa sehingga dari wujud kepompongnya dapat
diketahui jenis kelamin kumbang yang akan keluar, jika terlihat ada bentuk
tanduk maka pupa akan berubah menjadi kumbang tanduk jantan dan sebaliknya.
MAKANAN
Kumbang tanduk dewasa suka memakan pucuk (umbut) kelapa, getah
pohon dan buah-buahan manis (apel, tebu, mangga, pisang) sementara larva makan
kayu lapuk.
Kumbang tanduk merupakan hama yang menyerang tanaman kelapa,
kelapa sawit dan tanaman palem lainnya. Kumbang tanduk menggerek pucuk pohon
kelapa sawit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan dapat mematikan
tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar